Kemarin, Jum'at 08 April 2016 saya sengaja meluangkan waktu mengerjakan tugas kantor fokus untuk membuat vidio tutorial cara dan peluang usaha menanam terong Jepang.
Bergegas saya siapkan kamera dan angan-angan konsep sederhana. Oke pukul 15.00 saya sepakat untuk berangkat bersama rekan dari bagian kultur jaringan Bapak Kirsun mengendarai sepada motor dengan waktu tempuh 30 menit. Sampai di lahan penanaman pertama kami langsung disuguhkan pemandangan alam yang asri diatas ketinggian di Desa Saweru Kec. Pancalang, Kuningan, Jawa Barat, dari situ kami dapat melihat kebawah pemandangan hamparan Kota dan Kabupaten Cirebon. Melihat tanaman terong yang sudah mulai berbuah dan sudah memasuki panen yang ke tiga kalinya hati kami merasa senang setidaknya perusahan kami punya tunas-tunas harapan yang tumbuh dalam usaha memenuhi target produksi yang direncanakan. Mulai saya ambil gambar lahan dan beberapa detail tanaman serta langsung melakukan tanya-jawab bersama ahlinya Bapak Kirsun untuk menggali tentang seluk beluk terong Jepang yang ada dihadapan kami. Menurut beliau beberapa perbedaan yang cukup signifikan antara terong jepang dan terong lokal antara lain :
1. Warna buah ungunya lebih pekat atau gelap.
2. Umur tanaman lebih cepat berbuah yaitu 45 hari sejak di pindahkan dari pembibitan ke lahan.
3. Umur bunga ke bakal buah/pentil sampai menjadi buah yang siap di panen pun lebih cepat hanya sekitar 15 hari saja.
4. Dan keunggulan yang menurut kami penting adalah memiliki pasar yang luas dari konsumsi lokal sampai pasar luar negeri/eksport.
Melihat hari mulai sore bergegas kami menuju ke lahan yang lainnya yang kebetulan disana juga merupakan tempat pembibitan/penyemaian terong sebelum akhirnya dipindahkan ke lahan. Sampai di lahan kedua ini kami disambut oleh rekan kami saudara Asep, yang merupakan junior cultivation officer di perusahaan sedang bersama beberapa petani.
Disini kami mengamati banyak tanaman dengan berbagai umur, dari yang sudah dipanen sampai persiapan penanaman bahkan proses penyemaian bibitnya. Mata kamera saya arahkan kepada ibu-ibu yang sedang memasukan racikan tanah kompos yang terdiri dari sekam padi bekas alas lantai kandang ayam + tai kambing + kapur pertanian/dolomit + furadan + tanah kedalam plastik polibek ukuran kecil yang kemudian dijadikan media penyemaian bibit. Lanjut saya menyorot bapak ....yang sedang menyortir bibit tanaman dalam polibek umur 25 hari atau siap tanam. Ditempat itu juga saya menyempatkan menggali pengetahuan tentang cara tanam dan persiapan lahan kepada ahlinya. Berikut rangkuman cara tanam yang terong jepang yang baik.
1. Lahan dibuat bedengan seperti menanam ubi rambat ukuran lebar 50 cm dan tinggi 40 cm.
2. Jarak tanam antara 60 cm dilubangi terlebih dahulu sebesar ukuran cangkul diberi pupuk kompos masing masing 3 kg lalu dibiarkan selama 1 minggu.
3. Tanam bibit terong yang sudah disemai terlebih dahulu dalam polibek dan sudah berumur 25 hari.
4. Rawat tanaman dengan diberi pupuk dan pengairan jika perlu dan hindarkan dari pengganggu seperti rumput, hama daun, hama buah, jamur akar, dan hama lainya sesuai gejala.
5. Panen buah setiap 4 hari sekali dan seleksi buah berdasarkan oualitasnya agar harga jual layak sesuai kualitasnya.
Untuk pembaca yang
Ingin tau lebih detail dan tertarik menanam terong ini dapat menghubungi alamat dan nomer telepon yang ada di www.indowooyang.com dan tim dari perusahaan siap membantu.
Tiba waktunya menjelang malam bergegas kami berpamitan kepada para petani "punten pak pulang dulu". "Mangga" jawabnya.
Bergegas saya siapkan kamera dan angan-angan konsep sederhana. Oke pukul 15.00 saya sepakat untuk berangkat bersama rekan dari bagian kultur jaringan Bapak Kirsun mengendarai sepada motor dengan waktu tempuh 30 menit. Sampai di lahan penanaman pertama kami langsung disuguhkan pemandangan alam yang asri diatas ketinggian di Desa Saweru Kec. Pancalang, Kuningan, Jawa Barat, dari situ kami dapat melihat kebawah pemandangan hamparan Kota dan Kabupaten Cirebon. Melihat tanaman terong yang sudah mulai berbuah dan sudah memasuki panen yang ke tiga kalinya hati kami merasa senang setidaknya perusahan kami punya tunas-tunas harapan yang tumbuh dalam usaha memenuhi target produksi yang direncanakan. Mulai saya ambil gambar lahan dan beberapa detail tanaman serta langsung melakukan tanya-jawab bersama ahlinya Bapak Kirsun untuk menggali tentang seluk beluk terong Jepang yang ada dihadapan kami. Menurut beliau beberapa perbedaan yang cukup signifikan antara terong jepang dan terong lokal antara lain :
1. Warna buah ungunya lebih pekat atau gelap.
2. Umur tanaman lebih cepat berbuah yaitu 45 hari sejak di pindahkan dari pembibitan ke lahan.
3. Umur bunga ke bakal buah/pentil sampai menjadi buah yang siap di panen pun lebih cepat hanya sekitar 15 hari saja.
4. Dan keunggulan yang menurut kami penting adalah memiliki pasar yang luas dari konsumsi lokal sampai pasar luar negeri/eksport.
Melihat hari mulai sore bergegas kami menuju ke lahan yang lainnya yang kebetulan disana juga merupakan tempat pembibitan/penyemaian terong sebelum akhirnya dipindahkan ke lahan. Sampai di lahan kedua ini kami disambut oleh rekan kami saudara Asep, yang merupakan junior cultivation officer di perusahaan sedang bersama beberapa petani.
Disini kami mengamati banyak tanaman dengan berbagai umur, dari yang sudah dipanen sampai persiapan penanaman bahkan proses penyemaian bibitnya. Mata kamera saya arahkan kepada ibu-ibu yang sedang memasukan racikan tanah kompos yang terdiri dari sekam padi bekas alas lantai kandang ayam + tai kambing + kapur pertanian/dolomit + furadan + tanah kedalam plastik polibek ukuran kecil yang kemudian dijadikan media penyemaian bibit. Lanjut saya menyorot bapak ....yang sedang menyortir bibit tanaman dalam polibek umur 25 hari atau siap tanam. Ditempat itu juga saya menyempatkan menggali pengetahuan tentang cara tanam dan persiapan lahan kepada ahlinya. Berikut rangkuman cara tanam yang terong jepang yang baik.
1. Lahan dibuat bedengan seperti menanam ubi rambat ukuran lebar 50 cm dan tinggi 40 cm.
2. Jarak tanam antara 60 cm dilubangi terlebih dahulu sebesar ukuran cangkul diberi pupuk kompos masing masing 3 kg lalu dibiarkan selama 1 minggu.
3. Tanam bibit terong yang sudah disemai terlebih dahulu dalam polibek dan sudah berumur 25 hari.
4. Rawat tanaman dengan diberi pupuk dan pengairan jika perlu dan hindarkan dari pengganggu seperti rumput, hama daun, hama buah, jamur akar, dan hama lainya sesuai gejala.
5. Panen buah setiap 4 hari sekali dan seleksi buah berdasarkan oualitasnya agar harga jual layak sesuai kualitasnya.
Untuk pembaca yang
Ingin tau lebih detail dan tertarik menanam terong ini dapat menghubungi alamat dan nomer telepon yang ada di www.indowooyang.com dan tim dari perusahaan siap membantu.
Tiba waktunya menjelang malam bergegas kami berpamitan kepada para petani "punten pak pulang dulu". "Mangga" jawabnya.